Pengalaman Menggunakan Custom ROM LineageOS 20
![]() |
| Ilustrasi beberapa custom ROM (Sumber: Dokumentasi pribadi) |
Custom ROM merupakan sebuah tindakan memodifikasi sistem operasi berbasis Android yang ada pada smartphone. Cara ini dilakukan untuk memperpanjang masa pakai smartphone yang sudah tidak mendapatkan update software dari developer pabrikan. Ada banyak jenis custom ROM yang ada saat ini, beberapa di antaranya ada Pixel Experience, Evolution X, Nusantara Project, LineageOS, dan lain-lain.
LineageOS adalah salah satu sistem operasi berbasis Android yang paling banyak digunakan sampai sekarang. Sistem operasi ini pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Desember 2016, sebagai penerus dari CyanogenMod yang telah dihentikan pengembangannya.
"Jadi, ya, inilah kami. LineageOS akan melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh CyanogenMod," dalam pengumuman resmi peralihan LineageOS.
Tercatat ada sekitar 3,6 juta pengguna aktif yang menginstal LineageOS. Mayoritas digunakan oleh orang yang memiliki smartphone dengan merek Samsung. Karena LineageOS adalah custom ROM yang minim bug dibandingkan dengan custom ROM lain, terutama untuk merek smartphone tertentu.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan pengalaman menggunakan custom ROM LineageOS versi 20 pada smartphone mid-range to low dengan seri Redmi Note 9. Berikut ini ulasan lengkapnya.
Alasan Menggunakan LineageOS
![]() |
| Tampilan website resmi LineageOS (Sumber: https://lineageos.org/) |
Sudah menjadi rahasia umum bahwa produsen smartphone hanya memberikan layanan update software secara terbatas. Rata-rata perangkat kita hanya mendapatkan jatah update selama 3 tahun. Pembatasan ini dilakukan berdasarkan pertimbangan kemampuan perangkat tersebut. Smartphone yang memiliki spesifikasi rendah biasanya hanya diberi jaminan update selama 2 tahun, sedangkan perangkat dengan spesifikasi lebih tinggi akan mendapatkan update software lebih panjang.
Seiring berjalannya waktu, tidak sedikit pula pengguna yang mulai beranggapan bahwa pembatasan update sengaja dilakukan demi menjaga ekosistem bisnis penjualan produk smartphone. Produsen membatasi update software agar para konsumen tetap membeli produk terbaru yang mereka luncurkan. Tapi dengan hadirnya sistem operasi yang telah dikostumisasi seperti LineageOS, sedikit memperpanjang nafas para pengguna smartphone lawas yang mulai dilupakan.
LineageOS memberikan jaminan update keamanan secara
reguler agar perangkat kita tetap aman dari potensi ancaman dan serangan virus. Selain itu, sistem operasi ini juga menghadirkan kustomisasi yang
menyerupai perangkat Pixel dengan tampilan minimalis dan ringan untuk dioperasikan. Sehingga sangat cocok digunakan oleh smartphone dengan spesifikasi rendah.
Tampilan LineageOS 20
Ketika pertama kali menginstal LineageOS 20, kita akan disuguhkan dengan tampilan muka yang sangat sederhana layaknya custom ROM berbasis Android lain (AOSP). Tidak banyak aplikasi bawaan yang terinstal, bahkan aplikasi Google yang sering kita temukan juga turut absen. Maka dari itu, LineageOS disebut dengan custom ROM Vanilla. Untuk tetap dapat menggunakan smartphone Android seperti pada umumnya, kita perlu menginstal Google Apps atau alternatif yang lain secara mandiri. Pada halaman petunjuk instalasi, pihak LineageOS sendiri merekomendasikan untuk menggunakan MindTheGapps sesuai dengan versi Android yang digunakan.
Tampilan yang minimalis dan simpel justru banyak dicari oleh pengguna smartphone dengan spesifikasi pas-pasan. Karena performa smartphone akan jadi lebih maksimal jika tidak banyak fitur dan aplikasi yang terinstal. Sehingga LineageOS 20 sangat cocok sebagai pilihan custom ROM mereka.
![]() |
| Aplikasi bawaan dari LineageOS 20 (Sumber: https://lineageos.org/) |
Bagi sebagian orang, mungkin akan merasa kurang cocok dengan tampilan yang sederhana ini. Terlebih mereka yang sudah biasa menggunakan stock ROM dengan fitur yang melimpah ataupun penikmat custom ROM yang memiliki segudang kustomisasi. Sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang betah menggunakan custom ROM LineageOS 20.
Performa LineageOS 20
Fitur Menarik LineageOS 20
LineageOS 20 juga membawa beberapa fitur menarik yang tidak banyak dimiliki oleh custom ROM lainnya. Pertama ada equaliser audio, fitur ini memberikan kita keleluasaan untuk mengatur mode audio yang diinginkan ketika mendengarkan musik maupun menonton video. Ada banyak pilihan mode yang telah disediakan, namun pengguna juga dapat melakukan kustomisasi sendiri sesuai selera. Meskipun tidak selengkap Dolby Atmos, namun fitur ini sudah cukup mengakomodasi kebutuhan audio pengguna.
Fitur selanjutnya adalah sistem keamanan SELinux (Security-Enhanced Linux). Dilansir dari laman SELinux Wiki, yang dimaksud dengan SELinux adalah sistem keamanan yang memungkinkan pengguna dan administrator dalam mengontrol akses perangkat. Pada LineageOS 20, pengaturan SELinux berstatus Enforcing yang mana merupakan mode keamanan paling ketat. Sehingga perangkat yang berjalan menggunakan LineageOS 20 akan lebih aman. Jadi aplikasi perbankan dan dompet digital dapat dijalankan dengan aman.
Fitur terakhir yang paling saya suka adalah update software dan security patch terjadwal. Berbeda dengan stock ROM MIUI yang membeda-bedakan jadwal dan durasi update tiap device, LineageOS 20 hadir dengan menawarkan jaminan update yang sama bagi setiap device. Sitem operasi ini rutin melakukan update setiap minggunya dan pengguna dapat dengan mudah menginstal pembaruan melalui OTA ataupun lewat mode recovery. Fleksibilitas dan prinsip kesetaraan inilah yang jarang sekali diberikan oleh custom ROM lainnya.
Kesimpulan
Dengan hadirnya LineageOS 20 membuat para penikmat custom ROM menjadi punya pilihan lebih banyak. Terutama pengguna yang lebih mementingkan stabilitas ROM dan daya tahan baterai untuk menjalankan aplikasi ringan seperti sosial media. Sama halnya dengan stock ROM, LineageOS 20 yang memiliki banyak keunggulan juga tidak bisa luput dari kekurangan. Adapun berikut kelebihan dan kekurangan yang dapat saya rangkum selama menggunakan custom ROM LineageOS 20.
a. Kelebihan
- Tampilan minimalis & ringan untuk dioperasikan smartphone
- Tidak ada iklan
- Hemat baterai (screen on time 6-7 jam)
- Sisa penyimpanan lega (sistem bawaan hanya sebesar 5,8 GB)
- Rutin ada update software dan patch keamanan (setiap minggu)
- Memiliki audio equaliser bawaan dengan berbagai macam mode dan bisa dikustomisasi sendiri
- Stabilitas yang baik
b. Kekurangan
- Tidak ada Google Apps (custom ROM berbasis Vanilla)
- Indikator fast charging tidak aktif (namun durasi pengecasan tidak berbeda jauh dibandingkan dengan sistem operasi bawaan)
- Patah-patah saat memutar vidio dari penyimpanan perangkat dengan resolusi 1080p
- Bug tampilan pada beberapa kondisi (kecerahan layar otomatis kadang tidak akurat)
- Aplikasi pihak ketiga tidak bisa ditampilkan satu layar penuh (ketika membuka game eFootball Mobile 2024)
- Tidak ada menu untuk menampilkan status memori di layar depan (harus membuka developer options di pengaturan)
- Kamera bawaan minim fitur (mode pro, HDR, panorama, slow motion, mode malam, dll.)
Demikian pengalaman saya menggunakan custom ROM LineageOS 20 pada device Redmi Note 9 (4/64). Setelah mencoba berbagai macam custom ROM, LineageOS adalah custom ROM yang paling sesuai dengan kebutuhan saya saat ini. Meskipun masih ada beberapa bug, tapi tidak terlalu menganggu saya ketika mengoperasikan smartphone.
Bagi teman-teman yang penasaran ingin mencoba mencicipi custom ROM ini bisa langsung menuju ke laman resmi milik LineageOS. Namun, jika device kalian tidak terdaftar pada laman tersebut, bisa mencarinya ke forum XDA ataupun Telegram sesuai dengan merek smartphone yang kalian gunakan. Tentunya risiko menjadi tanggung jawab masing-masing, karena custom ROM tersebut telah dimodifikasi ulang dan berstatus unofficial.
Referensi:
https://lineageos.org/, diakses pada 25 Juni 2024 pukul 10.00 WIB
https://lineageos.org/Yes-this-is-us/, diakses pada 25 Juni 2024 pukul 10.08 WIB
https://9to5google.com/2023/03/21/lineage-os-20-review/, diakses pada 25 Juni 2024 pukul 11. 24 WIB
https://9to5google.com/2023/01/02/lineageos-20/, diakses pada 25 Juni 2024 pukul 11.28 WIB
https://selinuxproject.org/page/Main_Page, diakses pada 26 Juni 2024 pukul 22.51 WIB





Komentar
Posting Komentar